Pada dasarnya
pendidikan tidak akan pernah bisa dilepaskan dari
ruang lingkup kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil perolehan manusia selama menjalin interaksi kehidupan
baik dengan lingkungan fisik maupun non fisik. Hasil
perolehan tersebut berguna untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia.
Proses hubungan antar
manusia dengan lingkungan luarnya telah mengkisahkan
suatu rangkaian pembelajaran secara alamiah. Pada
akhirnya proses tersebut mampu melahirkan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia. Disini kebudayaan
dapat disimpulkan sebagai hasil pembelajaran manusia dengan
alam.
Alam telah mendidik manusia melalui situasi tertentu
yang memicu akal budi manusia untuk mengelola keadaan
menjadi sesuatu yang berguna bagi
kehidupannya.
Dalam konteks hidupnya
demi membentuk ketahanan hasil buah
budi tersebut manusia melanjutkan dalam suatu tatanan simbol yang memberi arah bagi kehidupan. Sistem simbol
ini menjadi rujukan utama bagi masyarakat pendukung dalam
berpikir
maupun bertindak. Proses selanjutnya yang terjadi
adalah hubungan transformatif dan
penguatan sistem simbol agar dapat diteruskan
kepada anggota berikutnya. Selain itu selama kehidupan berjalan unsur-unsur kebudayaan selalu berubah
menyesuaikan
perkembangan jaman. Dalam hal ini sistem simbol dengan sendirinya melakukan reaksi untuk
mengintegrasikan perubahan atas unsur kebudayaan.
Agen yang berfungsi sebagai transmitor
produk budaya kepada anggota (khususnya generasi
muda) adalah pendidikan. Hal ini mengingat pendidikan
itu tiada lain adalah wahana pembelajaran
segala bentuk kemampuan bagi sang
pembelajar agar menjadi manusia dewasa.
Antara pendidikan
dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat
erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yakni nilai-nilai. Dalam konteks kebudayaan
justeru pendidikan memainkan peranan sebagai agen
pengajaran nilai-nilai budaya. Dari paparan terakhir dapat
ditangkap bahwa pada dasarnya pendidikan yang
berlangsung adalah suatu proses pembentukan kualitas
manusia sesuai dengan kodrat budaya yang dimiliki.
Afinitas mengenai
pendidikan dan kebudayaan dapat kita cermati
dalam ciri khas manusia sebagai makhluk simbolik. Hanya
manusialah yang mengenal dan memanfaatkan simbolsimbol di dalam kelanjutan kehidupannya. Simbol-simbol itu dapat kita lihat di dalam kebudayaan manusia.
Mengingat kebudayaan dilestarikan dan dikembangkan
melalui simbol-simbol maka semua tingkah laku manusia
terdiri dari, dan tergantung pada
simbol-simbol tersebut. Sebaliknya kebudayaan bisa lestari apabila memiliki daya kerja yang kuat dalam memberikan
arahan para pendukungnya. Oleh karena itu
kebudayaan diturunkan kepada generasi penerusnya lewat
proses belajar tentang tata cara bertingkah
laku. Sehingga secara wujudnya, substansi kebudayaan itu telah mendarah daging dalam kepribadian
anggotaanggotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar